Warisan Utang Para Presiden Kita

It is pretty amazing

Jual Detik-Detik tahun 2017/2018

Detik-Detik 2017/2018 dengan harga Rp. 55.000,00 bagi siswa kelas enam yang mempersiapkan UN, penambah referensi dalam persiapan USBN

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Tampilkan postingan dengan label akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akhlak. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Oktober 2018

Ketika akal sehat lagi sakit

Ketika akal sehat lagi sakit
Seberapa banyak saudara kita yang mengalami gangguan akal. Ada yang dapat perhatian dari keluarga atau lingkungan dan dibawa ke rumah sakit. Tapi ada juga yang sangat memilukan karena tidak mendapat perhatian sama sekali dan malah ada yang dipasung seperti yang diberitakan oleh media massa belakang ini.
Barangkali keadaan saudara kita tersebut masih bisa diterima banyak orang tanpa kita harus mempermasalahkan penyebab dari apa yang menyebabkan saudara kita mengalami hal tersebut.
Belakangan ini,ada fenomena baru pada saudara kita yang lain. Ketidak warasan. Hal remeh jadi besar, yang gak perlu jadi penting,  segelintir orang yang merasa cuma dia yang bisa mengelola dan memikirkan bangsa yang besar ini. Cuma dia yang bisa membuat bangsa yang besar ini menjadi lebih besar. Angkuh dan sombong dipertontonkan kepada anak bangsa ini; bukan satu contoh yang baik. Apakah dia pernah berfikir bagaimana akal sehat anaknya di rumah memahami apa yang orangtua mereka lakukan dengan semua ini. Dan metode atau alasan apa yang akan dia berikan jika anaknya mempertanyakannya. Apakah ketidakwarasannya yang keluar atau kewarasannya yang muncul ketika dia berhadapan dengan darah dagingnya sendiri.  Atau hanya malah lebih tidak terfikirkan lagi; ketidakwarasan yang telah dicapur dan diramu dengan nafsu syeitan.  Dan hal anehnya ini berlaku bagi semua kalangan termasuk kaum intelektual yang sebenarnya di harapkan bisa menjadi contoh bagi semua orang. Tapi itulah kenyataannya yang berlaku di lingkungan kita.

Sepertinya kita sudah lupa kalau semua ini hanyalah untuk sementara waktu saja. Tapi segala usaha dan cara dilakukan untuk mendapatkannya meskipun harus kehilangan akal sehat dan berpegang pada ketidakwarasan. Lupa kalau sebentar lagi; bisa hitungan detik, menit, jam, hari atau apalah ukuran yang pantas untuk menyatakannya, kalau kita akan dibungkus kain putih dalam keadaan kaku tak berdaya sehingga daya upaya yang tidak waras yang biasa kita lakukan tidak akan membantu apapun lagi. Tidak bisa kita menipu lagi, berkilah lagi, bersilat lidah lagi, mencari dukungan lagi, menjadi bunglon lagi, berkamuflase lagi, atau memperagakan ketidakwarasan lagi. Habislah sudah masanya, berakhirlah sudah waktunya dan waktunya kita memanen hasil ketidakwarasan yang telah kita lakonkan dengan sangat-sangat baik selama ini. Sudah terfikirkankah akan masa dimana kita bertemu dengan masa itu.
Share:

Kamis, 26 April 2018

Quote of The Day;Taubat

Taubat dapat meluruskan perjalanan jiwa setiap kali melakukan penyimpangan, dan mengembalikannya kepada titik tolak yang benar. Taubat juga bisa menghentikan laju kesalahan jiwa, sehingga Allah melimpahkan kerunia-Nya kepada orang-orang yang bertaubat dengan mengubah kesalahan-kesalahan mereka menjadi kebaikan, "Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan." (al-Furqan: 70)
Share:

Rabu, 18 April 2018

Quote of The Day; Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Tidak ada hal yang sedemikian efektif untuk menanamkan kebaikan ke dalam jiwa sebagaimana perintah untuk melakukan kebaikan, dan tidak ada hal yang sedemikian efektif untuk menjauhkan jiwa dari keburukan sebagaimana larangan darinya. Bahkan orang-orang yang tidak memerintahkan yang ma'ruf dan tidak mencegah kemungkaran berhak mendapatkan laknat. Kotoran jiwa apakah yang lebih besar dari laknat? "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (al- Ma'idah: 78)
Kaitkanlah antara firman-Nya, "Sungguh telah berbahagia orang yang mensucikannya" (asy-Syams: 9) dan firman-Nya, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (Ali Imran: 104). Perhatikanlah kalimat "orang-orang yang beruntung" niscaya Anda mengetahui bahwa amar ma'ruf, nahi munkar dan ajakan kepada kebaikan merupakan salah satu sarana mensucikan jiwa

Share:

Rabu, 14 Februari 2018

Pikirkan dan Syukurilah!

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki. {Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.} (QS. Ibrahim: 34) Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya. {Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.} (QS. Luqman: 20) Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. {Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS. Ar-Rahman: 13) Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah? Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit? Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung? Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat. Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah! {Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} (QS. Adz-Dzariyat: 21) Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan janganlah termasuk golongan {Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.} (QS. An-Nahl: 83) La Tahzan
Share:

TRENDING TOPICS

featured video

Unordered List

Definition List