Senin, 15 Oktober 2018

Ketika akal sehat lagi sakit

Ketika akal sehat lagi sakit
Seberapa banyak saudara kita yang mengalami gangguan akal. Ada yang dapat perhatian dari keluarga atau lingkungan dan dibawa ke rumah sakit. Tapi ada juga yang sangat memilukan karena tidak mendapat perhatian sama sekali dan malah ada yang dipasung seperti yang diberitakan oleh media massa belakang ini.
Barangkali keadaan saudara kita tersebut masih bisa diterima banyak orang tanpa kita harus mempermasalahkan penyebab dari apa yang menyebabkan saudara kita mengalami hal tersebut.
Belakangan ini,ada fenomena baru pada saudara kita yang lain. Ketidak warasan. Hal remeh jadi besar, yang gak perlu jadi penting,  segelintir orang yang merasa cuma dia yang bisa mengelola dan memikirkan bangsa yang besar ini. Cuma dia yang bisa membuat bangsa yang besar ini menjadi lebih besar. Angkuh dan sombong dipertontonkan kepada anak bangsa ini; bukan satu contoh yang baik. Apakah dia pernah berfikir bagaimana akal sehat anaknya di rumah memahami apa yang orangtua mereka lakukan dengan semua ini. Dan metode atau alasan apa yang akan dia berikan jika anaknya mempertanyakannya. Apakah ketidakwarasannya yang keluar atau kewarasannya yang muncul ketika dia berhadapan dengan darah dagingnya sendiri.  Atau hanya malah lebih tidak terfikirkan lagi; ketidakwarasan yang telah dicapur dan diramu dengan nafsu syeitan.  Dan hal anehnya ini berlaku bagi semua kalangan termasuk kaum intelektual yang sebenarnya di harapkan bisa menjadi contoh bagi semua orang. Tapi itulah kenyataannya yang berlaku di lingkungan kita.

Sepertinya kita sudah lupa kalau semua ini hanyalah untuk sementara waktu saja. Tapi segala usaha dan cara dilakukan untuk mendapatkannya meskipun harus kehilangan akal sehat dan berpegang pada ketidakwarasan. Lupa kalau sebentar lagi; bisa hitungan detik, menit, jam, hari atau apalah ukuran yang pantas untuk menyatakannya, kalau kita akan dibungkus kain putih dalam keadaan kaku tak berdaya sehingga daya upaya yang tidak waras yang biasa kita lakukan tidak akan membantu apapun lagi. Tidak bisa kita menipu lagi, berkilah lagi, bersilat lidah lagi, mencari dukungan lagi, menjadi bunglon lagi, berkamuflase lagi, atau memperagakan ketidakwarasan lagi. Habislah sudah masanya, berakhirlah sudah waktunya dan waktunya kita memanen hasil ketidakwarasan yang telah kita lakonkan dengan sangat-sangat baik selama ini. Sudah terfikirkankah akan masa dimana kita bertemu dengan masa itu.
Share:

0 komentar:

TRENDING TOPICS

featured video

Unordered List

Definition List