Tahun pengajaran baru telah dimulai. Orang tua-orang
tua yang anak-anak mereka yang telah akan memasuki tingkat pendidikan tertentu
tentu telah mulai merasa agak lega karena anak-anak mereka telah bisa menduduki
bangku sekolah yang dharapkan.
Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang sibuk
dengan urusan penerimaan siswa baru yang memang rutinitas tahunan, juga mulai
bersibuk diri dengan kurikulum-kurikulum dan segala jenis administrasi yang
perlu dipersiapkan.
Alangkah sibuknya institusi pendidikan setiap
tahunnya dan betapa capek dan repotnya guru-guru untuk mempersiapkan pengajaran
setiap tahunnya. Sungguh suatu pekerjaan yang termasuk melelahkan dan cukup
berat. Tapi itulah yang guru-guru lakukan demi kemajuan pendidikan anak-anak
generasi penerus bangsa ini.
Ada sisi lain yang juga cukup menarik untuk
diperhatikan dengan sibuk dan beratnya proses pekerjaan tersebut di atas. Salah
satunya adalah dengan bertambahnya kegiatan rutinitas tersebut berupa kegiatan pengadaan
baju seragam oleh sekolah-sekolah dan pernak perniknya. Kalau dilihat dari kegiatan
pengadaan seragam tersebut, dapat dipahami bahwa tentunya telah dilakukan
perencanaan dari jauh-jauh hari dengan anggaran tertentu. Hasil akhir yang
diharapkan dari kegiatan ini tentulah bahwa nantinya adanya keseragaman dalam
pakaian untuk semua anak didik yang ada di sekolah tersebut. Tapi ada hasil
lain yang juga akan didapatkan dari kegiatan pengadaan ini yaitu keuntungan secara
ekonomi.
Bagi yang tidak berada di dalam ruang ini,
kegiatan pengadaan ini bisa saja dipahami sebagai cara sekolah untuk mendapatkan
anggaran tambahan demi membiayai kegiatan belajar mengajar karena anggaran yang
diterima oleh sekolah dari pemda masih dirasa kurang. Sungguh sangat memprihatinkan,
di satu sisi pemerintah sedang menggalakkan wajib belajar, sementara di sisi lain
anggaran yang diterima sekolah belum memadai sehingga sekolah-sekolah masih
harus “berjualan baju seragam” demi memenuhi kekurangan anggarannya.
Barangkali sudah saatnya bagi yang berwenang
untuk bisa melihat fenomena ini sebagai suatu hal yang serius untuk dicarikan
jalan yang terbaik agar kegiatan-kegiatan seperti ini tidak menjadi kegiatan
yang bersifat negatif dan memberikan nilai yang tidak positif bagi dunia
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar