Minggu, 10 November 2019

PENGERTIAN BUDIDAYA IKAN KONSUMSI



Budidaya ikan konsumsi adalah mengembangkan ikan untuk dikonsumsi, dengan cara membiakkan dan membesarkan dari benih hingga dewasa dan bisa dipanen.
Budidaya ikan akan memberikan sumber penghasilan, sebagai alternatif dari penangkapan ikan, terutama bila nelayan tidak dapat melaut karena kondisi cuaca laut yang buruk. Budidaya ikan juga meningkatkan pendapatan nelayan tanpa merusak poplasi ikan akibat penangkapan ikan berlebihan.
Budidaya ikan dapat dilakukan menggunakan keramba, untuk memberi tempat bagi bibit ikan kecil untuh tumbuh hingga besar.
Budidaya ikan air tawar dilakukan di wilayah darat yang diairi seperti tambak atau di wilayah aliran sungai dan danau. Hewan yang dibudiayakan misalnya ikan lele, kerapu dan udang.
Ikan yang banyak dibudayakan adalah ikan nila, mujair dan kakap. Ikan hasil budidaya akan dijual ke pembeli atau diolah terlebih dahulu.

A.   KOMODITAS IKAN KONSUMSI

1.      Ikan Air Tawar
a.       Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, EropaTaiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

b.       Ikan Nila


Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

c.       Ikan Lele

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.

d.       Ikan Patin

Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

e.       Ikan Gurame

Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/keperak-perakan. Ikan ini merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya guramisedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.  

2.      Ikan Air Payau
a.       Bandeng


Ikan bandeng adalah sejenis ikan air tawar atau air payau dengan bentuk bulat memanjang dan memiliki kulit keperakan. Ikan bandeng mempunyai daging yang manis dan gurih serta berwarna putih bersih. Ikan bandeng biasa dibudidayakan dengan cara penambakan. Ikan bandeng terkenal di seantero nusantara karena harganya yang terjangkau seluruh kalangan, memiliki raza lezat, mudah diolah, dan kaya gizi. Namun, sebagai penyuka ikan bandeng, Anda wajib waspada akan duri ikan bandeng yang banyak dan tajam. Duri pada tubuh ikan bandeng relatif tidak terlihat dan berbahaya bila menusuk mulut. Oleh karena itu, sebagian besar produsen ikan bandeng menjualnya dalam bentuk fillet ikan bandeng mentah atau ikan bandeng duri lunak yang lebih dikenal dengan nama bandeng presto.

Fungsi

Tidak bisa dipungkiri bahwa protein hewani terbaik terdapat dalam daging ikan. Begitu pula ikan bandeng. Kandungan omega 3, vitamin B, lemak baik, dan sejumlah mineral seperti kalsium dan fosfor membuat ikan bandeng menjadi salah satu bahan pangan yang baik dikonsumsi untuk masa pertumbuhan dan perkembangan. Ikan bandeng mampu membantu merangsang daya ingat dan menyuplai kebutuhan protein tubuh. Bagi orang dewasa, ikan bandeng dapat menjadi alternatif pengganti daging merah supaya terhindar dari kegemukan, hipertensikolesterol, dan sebagainya.
Dalam dunia kuliner, ikan bandeng masih menjadi primadona di segala olahan berbahan ikan. Hal ini bisa dibuktikan dengan tetap stabilnya penjualan daging ikan bandeng. Salah satu olahan ikan bandeng yang terkenal adalah bandeng presto ala Semarang. Bandeng presto dimasak dengan tekanan tinggi sehingga menghancurkan duri ikan bandeng yang tajam. Olahan lain dari ikan bandeng pun masih banyak, seperti ikan bandeng goreng tepung, tumisan, dan sebagainya.

Cara Mengolah

Ikan bandeng mentah dan utuh lebih susah diolah daripada ikan bandeng fillet atau presto yang siap masak. Anda harus membersihkan sisik ikan bandeng terlebih dahulu. Kemudian, dengan pisau yang tajam, belah bandeng menjadi dua bagian dan ambil deretan duri ikan bandeng. Menggunakan pisau yang lebih kecil, bersihkan sisi-sisi bandeng dari duri kecil. Cuci bersih dan lumuri dengan sari jeruklemon supaya tetap segar dan tidak amis.

b.       Udang Windu



Udang Windu disebut juga dengan nama lain Giant Tiger (udang harimau raksasa, semacam udang harimau hitam, semacam udang pemimpin, sugpo dan semacam udang rumput) adalah suatu binatang laut, binatang berkulit keras yang secara luas dibesarkan untuk makanan. Distribusi yang alami di Pasifik barat Indonesia, berkisar antara pantai Afrika, dari Semenanjung Arab sampai Asia Tenggara, dan Laut Jepang. Mereka dapat juga ditemukan di Australia, dari Austria timur, dan sejumlah kecil mempunyai koloni di Laut Tengah melalui Terusan Suez. penyeberangan populasi lebih lanjut di Hawaii dan Lautan Atlantik termasuk Amerika Serikat (Florida, Georgia dan South Carolina).
Dilihat dari bentuk tubuh udang windu terdiri dari dua bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang bagian depan disebut bagian kepala yang sebenarnya terdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu itu dinamakan kepala-dada (cepholothorax) serta bagian perut (abdomen) terdapat ekor dibagian belakangnya.
Semua bagian badan beserta anggota-anggotanya terdiri dari ruas-ruas (segmen) kepala dada terdiri dari 13 ruas yaitu kepalanya sendiri 5 ruas dan dadanya 8 ruas sedangkan bagian perut terdiri dari 6 ruas. Tiap ruas badan mempunyai sepasang anggota badan yang beruas-ruas pula seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton yang terbuat dari bahan chitin. Kerangka tersebut mengeras, kecuali pada sambungan-sambungannya antara dua ruas tubuh yang berdekatan. Hal ini memudahkan mereka untuk bergerak
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi untuk P monodon. 
Bagian kepala lainnya adalah sepasang mata majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat digerakkan, mulut terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat, sepasang sungut besar atau antena, dua pasang sungut kecil atau antennula, sepasang sirip kepala (Scophocerit), sepasang alat pembantu rahang (Maxilliped), dan lima pasang kaki jalan (pereopoda), kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit yang dinamakan chela. Pada bagian dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
Bagian badan tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus yang terletak pada ujung ruas keena.

3.      Ikan Air Laut
a.       Kakap Putih (Lates calcarifer)


Jenis ikan kakap di Indonesia sangat banyak. Dari begitu banyak jenis ikan kakap di Indonesia ada tiga suku yang cukup di kenal oleh masyarakat, yakni suku Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku ikan kakap ini hidup di alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di air laut, suku Labotidae habitatnya di air payau dan suku Centropomidae memiliki habitat yang luas yaitu dapat hidup di air laut, payau dan tawar. Ikan kakap putih termasuk ke dalam suku Centropomidae sehingga ikan kakap putih dapat dibudidayakan di KJA dan tambak. (Said, 2007)

Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap lebih maju di bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora. (Sudjiharno, 1999)
Ikan kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem mangrove. Nelayan sering mendapatkan ikan kakap putih ketika melaut. Ikan kakap yang hidup di laut lebih besar ukurannya di bandingkan yang di pelihara di air payau atau di air tawar. Hal itu mungkin di sebabkan karena makanannya banyak di habitat aslinya. (Kordi, 2011)
Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju daerah habitat aslinya jiak akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih tersebut akan beruaya ke air payau. (Mulyono, 2011)
Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar seperti di sawah dan danau. Pernah ditemukan ikan kakap putih di temukan di sungai Bengawan Solo sampai sejauh 200 km dari pantai. Di sungai Kattiong, Langnga, Pinrang, Sulawesi Selatan pernah di jala ikan kakap putih berukuran panjang 107 cm dan berat 40 kg. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kakap dapat juga di pelihara di air tawar. (Budi, 2009).

b.       Kerapu

Ikan Kerapu atau dalam bahasa inggris kerap dipanggil dengan  grouper atau groper fish ini merupakan ikan yang hidup di karang dan bebatuan. Ikan ini menjadi ikan yang cukup bernilai ekonomi yang tinggi. berikut merupakan ulasan lebih lanjut mengenai ikan kerapu.

Ikan bernilai ekonomi tinggi ini memang sudah tidak asing lagi dimasyarakat terutama nelayan. Harga jualnya yang cukup tinggi menjadi salah satu incaran oleh para nelayan. Selain itu ikan ini memiliki prospek yang baik apa bila dibudidayakkan.
Kerapu merupakan ikan yang suka hidup karang atau bebatuan. Sering kali ikan ini ditemukan di tengah-tengah karang atau gua-gua kecil dalam laut. Ikan ini merupakan ikan karnivora yang biasanya yang memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran tubuhnya. Namun walaupun tergolong sebagai ian karnivora, ikan Kerapu tidak begitu aktif dalam memburu mangsanya.

Ukuran ikan ini dapat mencapai ukuran yang besar sekitar 2 meter. Namun rata-rata ikan ini ditangka oleh nelayan sebesar 20 – 100 cm. selain itu ikan ini memiliki cirikhas tubuh yang memiliki bintil-bintil pada tubuhnya. Warna ikan ini bermacam-macam, terkadanga ada yang berwarna coklat, merah, abu-abu, hitam, tergantung dari jenis ikan Kerapu. Ikan Kerapu juga dikenal dengan gaya ikan kamuflase yang baik karena dapat menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan sekitar. Selain itu ikan Kerapu memiliki duri pada siripnya yang keras dan tajam.

Ikan Kerapu juga dikenal dengan beberapa jenis. Diantarnya ialah ikan Kerapu Tikus atau sering dikenal dengan Kerapu Bebek, Ikan Kerapu Macan, dan Ikan kerapu Lumpur. Namun dari ketiga jenis ikan kerapu tersebut, ikan Kerpau Tikuslah yang memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi dibandingkan dengan kedua jenis Kerapu yang lain.

Selain itu Ikan Kerapu juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya manfaat ikan Kerapu ialah mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Selain itu Ikan Kerapu juga memiliki kandungan Omega 3, Asam Amino, V itamin B Kompleks, Taurin, dan Selenium. Namun tidak disarankan untuk mengkonsumsi ikan Kerapu dalam jumlah tinggi karena mengandung merkuri yang cukup tinggi.
Ikan Kerapu cukup mudah untuk ditemukan dibeberapa perairan Indonesia. Seperti halnya ikan ini dapat ditemukan dipeairan Pulau Jawa, Ambom, Sumatra, Sulawesi, Buru, dan beberapa perairan di sekitar Kalimantan.
Habitat utama ikan ini ialah Karang dan Gua yang ada dalam dasar laut. Maka dari itu pesebaran ikan ini tergantung pada penyebaran karang yan ada. Biasanya ikan Kerapu dapat ditemukan di kedalaman 0,5 – 3m ketika berukuran kecil, namun setelah dewasa ikan ini akan mudah ditemukan dalam kedalaman sekitar 7 – 40 m.
Bagi anda yang berniat untuk membudidayakan ikan ini disarankan untuk membudidayakannya dalam perairran yang bersuhu 24-31 darajat Celcius, salinitas antara 30 -33 ppt, kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan pH antara 7,8 – 8.
Telur dan larvanya bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan dewasa bersifat demersal. Habitat favorit larva dan kerapu tikus muda adalah perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun.
Makanan Ikan Kerapu merupakan ikan-ikan kecil penghuni karang.

B.   SARANA DAN PERLATAN BUDI DAYA (PEMBESARAN) IKAN KONSUMSI

Sistem budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem budidaya ikan yang berhubungan dengan daratan, dan sistem budidaya ikan yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan kombongan. Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi bahan dan alat.

A. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan sebagai sarana produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain benih, pakan, pupuk, air, kapur, dan obat-obatan. Berikut ini penjelasan mengeani bahan-bahan tersebut.

1. Benih
Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan pembudidayaan ikan. Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. 

Sangat penting untuk diketahui dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi mengenail kualitas bibit yang baik. Kesuksesan budidaya ikan konsumsi sangat bergantung pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko kerugian yang akan ditanggung. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
§  Pergerakan bibit lele yang lincah, jika bibit ikan terlihat lemas dan kurang pergerakan atau pergerakannya hanya maju mundur saja menunjukan kualitas bibit yang kurang baik. Pergerakan yang lincah yang dimaksud disini adalah gerakan berenang yang aktif dan sangat responsif.
§  Permukaan badan yang mulus dan warna yang cerah, jika menemukan bibit ikan yang permukaan kulitnya lecet-lecet menunjukan bibit yang kurang baik. Bibit ikan yang baik memilii warna tubuh cerah dan terlihat segar.
§  Memiliki kelengkapan bagian tubuh, bagian-bagian bibit ikan yang baik adalah; badan, sirip , sungut. Semakin lengkap bagian-bagian tubuh bibit maka semakin baik kualitas bibit tersebut. 
Dalam penyediaannya, benih dapat diperoleh dengan dua cara yaitu benih dari alam, dan benih dari panti-panti pembenihan (Hatchery). Benih alam adalah benih yang diperoleh oleh petani dengan cara menangkap di pantai-pantai sekitar kolam/tambak dengan cara menyeser seperti halnya menangkap nener bandeng, benih kakap, benih belanak, benih kerapu lumpur, benih gabus, benih toman, benih betok, dan lain sebagainya.
Benih ikan hasil kegiatan pembenihan di panti pembenihan (hatchery), merupakan benih yang relatif lebih baik, karena melalui suatu tahapan-tahapan yang selektif seperti pemilihan induk berkualitas, pemijahan induk, pemeliharaan larva dan benih, pendederan benih, dan panen benih, dari hasil panen diperoleh benih dilakukan sortasi dan grading sehingga diperoleh benih-benih dengan kriteria ukuran dan biomassa yang berbeda.

2. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah pakan diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.

Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan pengelolaan pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan. adalah pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet.

3. Pupuk
Pemupukan merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak bisa dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.

Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.

Fungsi unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah sebagai berikut:
§  Pupuk Urea yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), berfungsi membentuk hijau daun dan memperlancar proses fotosintesis fitoplankton yang ada dalam kolam/tambak,
§  Pupuk TSP mengandung unsur hara fosfor (P2O5), berfungsi : merangsang tumbuhnya plankton, Menambah sumber protein pada plankton, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menjaga kondisi kolam/tambak agar tetap stabil kesuburannya.
§  Pupuk ZA mengandung unsur hara Kalium (K2O), berfungsi: membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil fotosintesis, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menetralkan pH air.

4. Air
Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

5. Kapur
Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacammacam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.
Tujuan atau manfaat dari pengapuran adalah :
§  Meningkatkan pH air dan tanah dasar perairan hingga sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan, misalnya pH harus menjadi 7 – 8.
§  Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas kolam/tambak menjadi tinggi
§  Meningkatkan penyediaan mineral di dalam dasar kolam/tambak sehingga pertumbuhan pakan alami (fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan mengubah atau meningkatkan pH menjadi netral atau sedikit basa (alkalis), maka kompleks humus tanah dasar perairan menjadi lebih lancar melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
§  Memberantas hama dan penyakit ikan, yaitu sebagai desinfektan.
§  Mengikat butir-butir lumpur halus yang melayang dalam air sehingga air menjadi jernih.
§  Mempercepat proses penguraian bahan organik.
§  Mengikat kelebihan Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan baik dari hasil penguraian bahan organik maupun dari respirasi oleh makhluk hidup.

6. Obat obatan
Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah terurai.

B. Alat
Beberapa alat yang digunakan dalam produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain (a) penggaris (b) serokan dan lambit (c) alat sortir (d) Timbangan (e) Anco. Berikut penjelasan mengenai beberapa alat yang digunakan dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi.



1.    Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur panjang benih. Panjang benih yang diukur biasanya ada dua, yaitu panjang total dan panjang baku. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur dari ujung ekor sampai kepala, sedangkan panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari pangkal ekor sampai kepala.

2. Alat Sortir
Alat ini digunakan untuk kegiatan seleksi benih Ikan sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran ini bertujuan mendapatkan keseragaman ukuran benih. Alat ini dapat digunakan untuk segala jenis ikan : Lele, bawal, nila, Mas, patin, dan lain-lain.

3. Serokan atau Seser
Pada setiap kegiatan budidaya biota air, seser selalu dibutuhkan sebagai salah satu alat yang cukup penting. Dalam pembesaran ikan alat ini sangat mudah dioperasikan, yaitu untuk menangkap ikan ketika sedang dipanen. Ukuran dan mata jaring seser ini bermacam-macam tergantung jenis dan ukuran komoditas biota air yang dibudidayakan.

4. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang berat benih ikan. Benih ikan sebelum ditebar, benih ditimbang terlebih dahulu agar dapat ditentukan jumlah pakan tambahan yang akan diberikan. Namun, penimbangan bukan dilakukan untuk seluruh benih, tetapi hanya contoh benihnya saja.

5. Anco
Bentuk anco sederhana, namun fungsinya cukup penting. Anco digunakan sebagai alat untuk memantau pertumbuhan ikan yang kita budidayakan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan pakan ke dalam anco, lalu anco dimasukkan ke dalam air kolam/tambak, maka dengan menunggu beberapa saat ikan akan menghampiri pakan yang ada di dalam anco. Maka ketika anco diangkat kumpulan ikan akan terperangkap, sehingga operator kolam/tambak akan tahu kondisi ikan yang dipelihara baik ukuran maupun kelulusan hidupnya

C.   PENGOLAHAN PANGAN SETENGAH JADI

1.     Kering

 

a.     Kerupuk


Kerupuk ikan tenggiri merupakan salah satu jenis kerupuk yang banyak diminati oleh para konsumen pecinta kerupuk. Kerupuk ikan tenggiri memang memiliki cita rasa yang khas dan sangat cocok untuk dijadikan pendamping lauk ketika makan. Kerupuk ikan memang renyah dan gurih meskipun dimakan secara langsung atau dimakan bersama makanan lain juga enak.
Bahan cara membuat kerupuk ikan tenggiri:
1.      3 kg gram ikan tenggiri, dan ambil dagingnya saja sebanyak 1,5 kg
2.      1 kg tepung tapioka
3.      5 siung bawang putih
4.      1 sendok makan garam
5.      ¼ sendok makan soda kue
1. Daging ikan yang sudah dihilangkan durinya menggunakan mesin atau secara manual bisa kamu cuci terlebih dahulu, kemudian masukkan ke dalam mesin penggiling, dan giling daging ikan tenggiri tersebut hingga halus.
2. Kemudian haluskan bawang putih, garam dan soda.
3. Campurkan daging ikan dengan bumbu yang sudah disiapkan tersebut ke dalam cobek dan ulek hingga adonan mengembang.
4. Tambahkan tepung tapioka kurang lebih 300 gram dan uleni hingga tepung tercampur rata dengan daging ikan tersebut.
5. Uleni dengan tangan hingga adonan menjadi kenyal dan bisa dibentuk, kemudian bentuk dengan mencetaknya dengan cetakan atau masukkan ke dalam plastik atau daun pisang.
6. Setelah itu, kukus adonan yang sudah kamu cetak hingga matang, cara mengetahui apakah sudah matang atau tidak dengan cara menusukkan lidi ke dalam adonan yang dikukus tersebut, kemudian jika adonan sudah tidak lengket, kamu bisa segera mengangkatnya dari alat pengukus.
7. Diamkan adonan tersebut hingga dingin dan mengeras, kemudian potonglah adonan tersebut tipis-tipis dengan menggunakan pisau atau bisa menggunakan alat pemotong adonan.
8. Jemur kerupuk ikan mentah yang sudah diiris tersebut hingga benar-benar kering.
9. Jika sudah kering, kamu bisa menggorengnya secara langsung kemudian di sajikan atau dikemas ke dalam plastik, atau kamu bisa juga menyimpannya dalam keadaan mentah dan bisa menggorengnya dikemudian hari.

b.    Terasi

BAHAN MEMBUAT TERASI

a)      Ikan laut (ikan tawar) 10 kg
b)      Garam dapur sebanyak 3 kg

ALAT MEMBUAT TERASI

a)      Bak (tong kayu) tempat penggaraman
b)      Pisau
c)      Tampah (nyiru)
d)      Peti Kayu (keranjang bambu)

CARA PEMBUATAN TERASI

a)      Cuci ikan kecil-kecil atau rebon hingga menjadi bersih dan terbebas dari kotoran;
b) Masukkan ikan atau rebon ke dalam baskom penggaraman, kemudian tambahkan garam dan aduk sampai rata;
b)      Tutup bak dan biarkan campuran antara ikan dan garam selama 1~7 hari (peragian I);
c)      Selesai proses peragian I, kemudian dilanjutkan dengan menjemur rebon atau ikan di terik matahari hingga setengah kering, lalu tumbuk sampai hancur (lumat), kemudian jemur lagi. Lakukan hal tersebut hingga 2~4 hari (peragian II).
d)      Lalu cetak dan bungkus. Apabila perlu jemur lagi baru dibungkus

c.    Abon

Bahan-bahan dan Bumbu-bumbu:

§  100 kg ikan
§  Ketumbar 0,3 kg
§  Bawang Merah 2 kg
§  Bawang Putih 1,6 kg
§  Garam 1,5 kg
§  Jahe 0,1 kg
§  Asam 0,9 kg
§  Laos 0,1 kg
§  Serai
§  Daun Salam
§  Gula 15 kg
§  Minyak Goreng
§  Santan Kelapa (opsional)

Langkah-langkah Membuat Abon Ikan

1.      Bersihkan ikan terlebih dahulu, buang isi perut dan cuci sampai bersih. Selanjutnya potong melintang untuk memudahkan pengukusan.
2.      Agar daging ikan mudah dipisahkan dari tulangnya, ikan perlu dikukus.
3.      Setelah matang, pisahkan daging ikan dari tulangnya lalu tumbuk/cabik-cabik sampai menjadi serpihan halus.
4.      Selanjutnya menyiapkan bumbu-bumbu, semua bumbu yang disiapkan ditumbuk lalu dicampurkan ke daging ikan sampai tercampur rata.
5.      Sipakan wajan besar, jika menggunakan santan, maka panaskan santan sampai keluar minyaknya lalu masukkan ikan yang telah dimbumbui tadi.
6.      Opsi kedua, tuang minyak goreng ke wajan, goreng daging ikan sampai kering dengan terus diaduk-aduk agar tidak gosong. Pastikan semua daging terendam minyak agar diperoleh abon ikan yang kering dan renyah.
7.      Tanda ikan telah matang adalah berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
8.      Jika warna telah menunjukkan abon telah matang, angkat wajan dan masukkan abon ke dalam alat press untuk menekan minyak keluar sampai habis.
9.      Keluarkan abon dari alat press dengan garpu, tambahkan bawang goreng jika ingin abon lebih harum.
10.  Abon yang telah dingin bisa dikemas ke dalam kantong plastik, toples atau alat penyimpanan lain. Akan lebih awet dan tahan lama jika dibungkus dengan pembungkus hampa udara.

d.    Dendeng

BAHAN UNTUK MEMBUAT DENDENG IKAN :
1) Ikan tamban sisik (lemuru, cucut) 20 kg
2) Gula merah 2 kg
3) Ketumbar 2 ons
4) Garam 1 kg
5) Bawang merah ½ ons
6) Bawang putih 2 ons
7) Asam jawa 7 mata
8) Lengkuas (laos) secukupnya
PERALATAN YANG DIPERLUKAN :
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)
3) Keranjang peniris (ayakan bambu)
4) Penghancur bumbu (cobek)
5) Ember
6) Baskom
7) Panci
8) Saringan halus
9) Tampah (nyiru)
CARA PEMBUATAN :
1) Bersihkan ikan, buang kepala dan isi perutnya;
2) Belah dan buang tulangnya lalu cuci. Untuk ikan yang lebih besar dan tebal iris dengan ukuran panjang 7 cm, tebal ½ cm, dan lebar 5 cm;
3) Masukkan garam ke dalam 3 liter air kemudian rendam ikan selama 5 jam;
4) Masak 8 liter air sampai mendidih, masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan kemudian aduk-aduk sampai rata;
5) Saring supaya ampas ketumbar terpisah, kemudian dinginkan;
6) Masukkan ikan yang sudah digarami tadi ke dalam larutan bumbu. Rendam selama ± 10 jam;
7) Tiriskan, kemudian jemur di atas nyiru atau tampah;
8) Balik-balik ikan tiap 4 jam sekali supaya pengeringan rata;
9) Sebelum dihidangkan, goreng dendeng terlebih dahulu (± ½ menit) dalam minyak panas.
2.     Basah
a.    Sosis

Bahan dan Alat Bahan :
- Ikan 500 gram,
 - Garam 13 gram,
- Bawang merah 15 gram,
- Minyak Goreng 15 gram,
- Casing (selongsong pembungkus sosis),
- Tepung Tapioka 50 gram,
- Gula Halus 7,5 gram,
- Bawang putih 3 gram,
- Lada 2 gram
Peralatan :
Pisau, talenan, baskom, gilingan daging, lumpang/mixer, stuffer (alat pengisi adonan kedalam casing ).
Cara Pembuatan :
1. Bahan baku ikan yang akan digunakan dalam pembuatan sosis harus dalam keadaan segar dan mempunyai mutu yang baik. Selanjutnya dilakukan penyiangan untuk membuang kepala, tulang/duri, kulit/sisik, serta lainnya. Setelah itu daging dicuci bersih.
2. Daging ikan yang didapat kemudian digiling sehingga menghasilkan daging lumat halus. Dengan menggunakan mixer daging lumat tersebut dicampur dengan bahan tambahan seperti tepung sebagai bahan pengisi dan minyak sebagai fasi diskontinyu yang melembutkan tekstur. Dapat juga ditambahkan emulsifier seperti soy protein/lesitin atau protein yang lain serta bumbu yang sudah disiapkan. Penambahan bumbu/bahan dilakukan berturut-turut dan sedikit demi sedikit sampai adonan tercampur homogen.
3. Adonan yang sudah homogen dimasukkan kedalam stuffer, kemudian dimasukkan kedalam casing/selongsong sosis serta diikat sesuai keinginan.
4. Selanjutnya direbus dengan air panas dengan suhu 6000 C selama 15-20 menit kemudian perebusan dilanjutkan dengan suhu 800-9000 C sampai matang kurang lebih 15 menit.
5. Sosis yang sudah matang digunting dari ikatan benangnya, kemudian disimpan dalam tempat yang dingin. Untuk penyajian, sosis dapat digoreng terlebih dahulu atau dicampurkan kedalam sup.

b.    Bakso

Bahan-bahan

1.      5 porsi

2.      250 gr ikan tenggiri fillet /udh dikerik
3.      100 ml air es
4.      1 butir putih telur
5.      1 sdt kaldu ayam bubuk ,bila suka
6.      1 sdm peres gula pasir
7.      1 sdt ,boleh ga pke merica
8.      sesuai selera garam
9.      3 sdm tepung sagu /tapioka

Langkah

1.      Bekukan ikan dalam frizer sampai beku ,keluarkan potong2 lalu blender dengan segelas air es dan putih telur sampai halus, 
2.      Tuang ke wadah kasih gula ,garam ,kaldu bubuk ,merica aduk rata tambahkan tepung sagu aduk searah jarum jam sampai tercampu rata,
3.      Masak air sampai mendidih , matikan kompornya .
4.      Cetak adonan bulat2 masukan ke air panas tadi lakukan sampai adonan bakso habis
Hidupkan kompor lagi ,rebus bakso sampai ngapung ke permukaan air ,angkat tiriskan
5.      Siap digunakan untuk campuran mie bakso ,mie ayam ,nasi goreng ,mie goreng ,cap cay dll.

c.    Otak-otak

Bahan
·         500 gr daging ikan yang sudah dihaluskan
·         50 gr tepung tapioka   
·         20 gr tepung terigu (1 sdm)
Bumbu-bumbu dan bahan lain
·         1 sdt garam
·         1 sdm gula halus
·         4 siung bawang putih, dihaluskan
·         Santan kental secukupnya
·         ½ sdt merica halus
·         1 btr putih telur
·         2 tangkai daun bawang dipotong halus
·         Daun pisang untuk membungkus 
Cara membuat
·         Campurkan daging ikan dengan garam, aduk / uleni hingga merata.
·         Tambahkan putih telur, aduk hingga rata, kemudian masukkan bawang putih, merica, gula halus campuran tepung, uleni hingga rata. 
·         Tambahkan santan kental secukupnya uleni kembali sampai adonan kalis. Taburkan daun bawang dan aduk kembali.
·         Ambil ½ sendok makan adonan, dibungkus dengan daun pisang yang diolesi dengan minyak.
·         Panggang diatas api hingga matang.
Saus kacang 
·         250 gr Kacang tanah sangrai  
·         15 butir Kemiri sangrai   
·         6 buah Cabe rawit   
·         15 buah Cabe merah   
·         6 sdm Cuka     
·         Garam dan gula pasir secukupnya
·         1000 ml Air hangat    
·         Semua bahan dihaluskan dan dimasak hingga mendidih.

d.    Tekwan

Bahan-bahan

- 300 gr ikan tenggiri segar
- 300 gr udang segar
- 150 gr tepung sagu
- 2 buah telur ayam
- 1,5 L air
- 50 gr jamur kuping
- 30 gr daun sedap malam
- 300 gr bengkoang
- 2 batang daun seledri
- 2 batang daun bawang
- 10 siung bawang putih
- margarine secukupnya
- 1 sdt garam
- 1 sdt lada bubuk
Bawang goreng (tambahan)

Cara Membuat

- Cincang halus ikan tenggiri dan udang.
- Buka telur ayam, ambil putihnya saja.
- Rendam jamur kuping dan daun salam hingga lunak.
- Bersihkan dan potong bengkoang. Umumnya akan dipotong berbentuk persegi panjang halus.
- Potong daun seledri dan daun bawang
- Haluskan bawang putih.
- Rebus 250 gram udang yang telah dicincang dengan 1,5 liter air. Saring dan ambil bagian udangnya. Air biarkan terlebih dahulu, jangan dibuang.
- Campurkan udang rebus, ikan tenggiri, tepung sagu, putih telur, garam, dan lada.
- Haduk hingga tercampur rata.
- Didihkan air secukupnya, ambil adonan yang telah tercampur rata, bentuk sesuai selera. Anda dapat langsung menggunakan tangan atau menggunakan bantuan sendok kecil.
- Masukkan dalam rebusan air bersih, masak hingga matang. Tiriskan.
- Tumis bawang putih yang sudah dihaluskan dengan menggunakan margarine secukupnya, tambahkan garam dan lada. Masak hingga harum.
- Masukkan sisa 50 gram udang cincang dalam air rebusan udang. Haduk hingga udang berubah warna, masukkan daun salam dan jamur kuping.
- Masukkan bengkoang, daun bawang, dan potongan ikan yang sudah matang. Didihkan sebentar.
- Tuang ke dalam mangkok bersih.
- Taburkan daun seledri dan bawang goreng.
- Sajikan.

e.    Siomay

bahan:
·         350 gr ikan
·         3 sdm tepung kanji
·         2 butir telur
·         2 siung bawang putih
·         1 sdt garam
·         2 batang daun bawang 
·         1 buah wortel, cincang
·         gula secukupnya
Cara Membuat:
1.      Haluskan ikan. Haluskan bawang putih dan merica bubuk. Campur dengan semua bahan hingga jadi adonan. Tambahkan air jika terlalu padat. Tes rasa.
2.      Bentuk adonan dan bungkus dengan kulit siomai.
3.      Panaskan kukusan, dan kukus siomay kurang lebih 20 menit atau hingga matang.

f.     Nugget

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat :
Kompor, baskom, pisau, loyang, Talenan, Koas, Dandang, Wajan, Penggoreng, Nampan, Sendok
Bahan :
1. Bahan utama ikan Nila 2,5 kg.
2. Tepung panir 1 kg
3. Tepung terigu 0,5 kg
3. Telur 0,5 kg
4. Tepung kanji 3 sendok 
5. minyak goreng 1 liter
6. Bumbu yang dibutuhkan :
o Garam 2 sdm
o Jahe secukupnya
o Merica 2 bungkus 
o Bawang merah 10 siung
o Bawang putih 5 siung
PROSES PEMBUATAN
Tahapan proses pembuatan :
- Ikan dibersihkan dari sisik dan bagian dalam ikan.
- Kemudian dikuliti dan dipisahkan daging dengan tulang.
- Masukkan tepung terigu, tepung panir dan tepung kanji. 
- Masukkan telur yang sudah dikocok terlebih dahulu.
- Masukkan bumbu yang dihaluskan.
- Aduk sampai rata hingga adonan tidak lengket pada wadah/baskom
- Kemudian masukkan ke dalam Loyang dan ratakan.
- Kukus kembali sampai adonan tercampur dan matang.
- Setelah matang, adonan didinginkan.
- Setelah dingin kemudian potong-potong sesuai selera.
- Masukkan ke dalam kocokan telur.
- Masukkan ke dalam tepung panir hingga rata.
- Kemudian goreng hingga warna kecoklatan

g.    Pempek

Bahan :
1.      1 kg tepung sagu (kualitas baik)
2.      1 kg daging ikan tenggiri (giling halus)
3.      250 ml air es
4.      Secukupnya air bersih (rebus)
5.      1 sdt garam halus
6.      1 1/2 sdt penyedap rasa
7.      Secukupnya minyak (untuk menggoreng)
Bahan kuah :
1.      3/4 liter air bersih
2.      150 gr bawang putih ( cincang halus )
3.      60 gr air asam jawa
4.      250 gr gula merah ( sisir halus )
5.      1 sdm ebi kering bubuk
6.      100 gr cabe rawit ( haluskan )
Cara membuat kuah empek empek palembang :
1.      Siapkan wadah, lalu masukkan air, air asam jawa dan gula merah, rebus sampai mendidih
2.      Masukkan cabe rawit, bawang putih, ebi dan garam, lalu aduk sampai tercampur merata.
3.      Angkat dari kompor, lalu biarkan hingga menjadi hangat.
Cara membuat empek empek :
h.       Siapkan wadah, lalu masukkan ikan, garam, penyedap rasa dan air es, campur dengan daging ikan (sudah digiling), lalu aduk sampai merata.
i.         Masukkan tepung sedikit demi sedikit, uleni hingga adonan menjadi pas dan kalis.
j.         Ambil secukupnya adonan pempek, lalu bentuklah dengan sesuai dengan ukuran (selera)
k.       Masukkan adonan pempek yang sudah selesai dibentuk kedalam air yang mendidih, tunggu hingga matang (mengapung), lalu angkat dan tiriskan.
l.         Siapkan wajan, panaskan minyak goreng, lalu goreng adonan pempek hingga matang (cirinya: bagian kulitnya berwarna kecoklatan).
m.     Angkat, lalu tiriskan.
n.       Lalu potong-potong pempek goreng tersebut.
o.       Empek empek palembang siap disajikan.

h.    Kornet

Bahan Dasar : 
1.      500 gram daging ikan segar 
2.      9 gram garam
3.      1,5 gram nitrit
4.      gula 1-2% (6 gram)
5.      susu full cream 4 sdm
6.      air mendidih.
Bumbu :
1.      1,5 gram merica halus
2.      1,5 gram pala halus
3.      1 buah tomat segar
4.      3 siung bawang merah
Cara Membuat : 
1.      Pembuatan kornet diawali dengan proses curing atau penggaraman. Potong-potong daging sapi menjadi ukuran kecil-kecil.  
2.      Setelah di potong, tambahkan garam, gula pasir dan nitrit. Lanjutkan dengan mengaduk daging dengan tiga bumbu tadi secara merata.
3.      Selanjutnya, simpan daging yang telah bersih tersebut selama lebih kurang 24 jam agar bumbu dan garam meresap secara merata. 
4.      Setelah 1 hari, daging yang telah dicuring, selanjutnya dicuci dengan air hingga bersih agar nitrit yang menempel pada daging tidak banyak yang tertinggal. 
5.      Tambahkan merica dan pala ke dalam daging yang telah dicuring tadi. Lanjutkan dengan memasaknya menggunakan press cooker (panci 'presto') selama 30 menit sampai empuk dan airnya habis. Kornet telah jadi dan siap digunakan untuk pelengkap makan sehari-hari

i.     Sarden

Bahan-bahan

1.      1 kg ikan sarden botan
2.      10 buah bawang merah
3.      8 siung bawang putih
4.      5 buah cabe merah
5.      4 buah tomat
6.      1 cm jahe
7.      3 lembar daun salam
8.      1 btg sere
9.      5 sdm saus tomat
10.  3 sdm gula (sesuai rasa)
11.  1 sdt garam (sesuai rasa)
12.  1 ltr air

Langkah

1.      Bersihkan ikan, potong kepala, beri perasan jeruk nipis dan garam. Biarkan 15 menit. Bersihkan lagi dengan air, tiriskan. Potong 2 ikan jika ikannya besar, biar bumbu mudah meresap.
2.      Blender semua bumbu kecuali sere dan daun salam. Tumis bumbu, masukkan sere, daun salam. Saus tomat, gula dan garam. Masukkan ikan, masukkan air. Aduk merata sebentar. Lalu tutup. Masak dengan api kecil. Jangab sampai kering. Ikan jangan dibolak balik.
3.      Setelah masak, siap disantap. Bisa juga di olah dengan Tumisan bawang bombay, cabe rawit dan potongan tomat dan kentang.Daun bawang.

Share:

0 komentar:

TRENDING TOPICS

featured video

Unordered List

Definition List