Budidaya ikan konsumsi adalah mengembangkan ikan untuk
dikonsumsi, dengan cara membiakkan dan membesarkan dari benih hingga dewasa dan
bisa dipanen.
Budidaya
ikan akan memberikan sumber penghasilan, sebagai alternatif dari penangkapan
ikan, terutama bila nelayan tidak dapat melaut karena kondisi cuaca laut yang
buruk. Budidaya ikan juga meningkatkan pendapatan nelayan tanpa merusak poplasi
ikan akibat penangkapan ikan berlebihan.
Budidaya
ikan dapat dilakukan menggunakan keramba, untuk memberi tempat bagi bibit ikan
kecil untuh tumbuh hingga besar.
Budidaya
ikan air tawar dilakukan di wilayah darat yang diairi seperti tambak atau di
wilayah aliran sungai dan danau. Hewan yang dibudiayakan misalnya ikan lele,
kerapu dan udang.
Ikan
yang banyak dibudayakan adalah ikan nila, mujair dan kakap. Ikan hasil budidaya
akan dijual ke pembeli atau diolah terlebih dahulu.
A.
KOMODITAS IKAN KONSUMSI
1.
Ikan Air Tawar
a. Ikan Mas
Ikan
mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang
bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang
terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.
Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya"
merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan
mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
b. Ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar.
Ikan ini diintroduksi dari Afrika,
tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan
yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus
hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya
adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
c. Ikan Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis"
yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin
memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor,
menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong,
dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk
bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa
modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang
mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan
mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.
d. Ikan Patin
Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang
termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama
"patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus.
Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin
siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka
menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat
besar, mencapai panjang dua meter lebih.
e. Ikan Gurame
Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede)
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian
punggung berwarna merah sawo dan bagian perut
berwarnakekuning-kuningan/keperak-perakan. Ikan ini merupakan keluarga
Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal
dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia,
Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding
ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya guramisedangkan
di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena
ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
2.
Ikan Air Payau
a. Bandeng
Ikan bandeng adalah sejenis ikan air tawar
atau air payau dengan bentuk bulat memanjang dan memiliki kulit keperakan. Ikan
bandeng mempunyai daging yang manis dan gurih serta berwarna putih bersih. Ikan
bandeng biasa dibudidayakan dengan cara penambakan. Ikan bandeng terkenal di
seantero nusantara karena harganya yang terjangkau seluruh kalangan, memiliki
raza lezat, mudah diolah, dan kaya gizi. Namun, sebagai penyuka ikan bandeng,
Anda wajib waspada akan duri ikan bandeng yang banyak dan tajam. Duri pada
tubuh ikan bandeng relatif tidak terlihat dan berbahaya bila menusuk mulut.
Oleh karena itu, sebagian besar produsen ikan bandeng menjualnya dalam bentuk
fillet ikan bandeng mentah atau ikan bandeng duri lunak yang lebih dikenal
dengan nama bandeng presto.
Fungsi
Tidak bisa
dipungkiri bahwa protein hewani terbaik terdapat dalam daging ikan. Begitu pula
ikan bandeng. Kandungan omega 3, vitamin B, lemak baik, dan sejumlah mineral
seperti kalsium dan fosfor membuat ikan bandeng menjadi salah satu bahan pangan
yang baik dikonsumsi untuk masa pertumbuhan dan perkembangan. Ikan bandeng
mampu membantu merangsang daya ingat dan menyuplai kebutuhan protein tubuh.
Bagi orang dewasa, ikan bandeng dapat menjadi alternatif pengganti daging merah
supaya terhindar dari kegemukan, hipertensi, kolesterol, dan sebagainya.
Dalam dunia
kuliner, ikan bandeng masih menjadi primadona di segala olahan berbahan ikan.
Hal ini bisa dibuktikan dengan tetap stabilnya penjualan daging ikan bandeng.
Salah satu olahan ikan bandeng yang terkenal adalah bandeng presto ala
Semarang. Bandeng presto dimasak dengan tekanan tinggi sehingga menghancurkan
duri ikan bandeng yang tajam. Olahan lain dari ikan bandeng pun masih banyak,
seperti ikan bandeng goreng tepung, tumisan, dan sebagainya.
Cara Mengolah
Ikan bandeng
mentah dan utuh lebih susah diolah daripada ikan bandeng fillet atau presto
yang siap masak. Anda harus membersihkan sisik ikan bandeng terlebih dahulu.
Kemudian, dengan pisau yang tajam, belah bandeng menjadi dua bagian dan ambil
deretan duri ikan bandeng. Menggunakan pisau yang lebih kecil, bersihkan
sisi-sisi bandeng dari duri kecil. Cuci bersih dan lumuri dengan sari jeruklemon supaya tetap segar dan tidak amis.
b. Udang Windu
Udang Windu disebut
juga dengan nama lain Giant Tiger (udang harimau raksasa, semacam udang harimau
hitam, semacam udang pemimpin, sugpo dan semacam udang rumput) adalah suatu
binatang laut, binatang berkulit keras yang secara luas dibesarkan untuk
makanan. Distribusi yang alami di Pasifik barat Indonesia, berkisar antara
pantai Afrika, dari Semenanjung Arab sampai Asia Tenggara, dan Laut Jepang.
Mereka dapat juga ditemukan di Australia, dari Austria timur, dan sejumlah
kecil mempunyai koloni di Laut Tengah melalui Terusan Suez. penyeberangan
populasi lebih lanjut di Hawaii dan Lautan Atlantik termasuk Amerika Serikat
(Florida, Georgia dan South Carolina).
Dilihat
dari bentuk tubuh udang windu terdiri dari dua bagian yaitu bagian depan dan
bagian belakang bagian depan disebut bagian kepala yang sebenarnya terdiri dari
bagian kepala dan dada yang menyatu itu dinamakan kepala-dada (cepholothorax)
serta bagian perut (abdomen) terdapat ekor dibagian belakangnya.
Semua
bagian badan beserta anggota-anggotanya terdiri dari ruas-ruas (segmen) kepala
dada terdiri dari 13 ruas yaitu kepalanya sendiri 5 ruas dan dadanya 8 ruas
sedangkan bagian perut terdiri dari 6 ruas. Tiap ruas badan mempunyai sepasang
anggota badan yang beruas-ruas pula seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar
yang disebut eksoskeleton yang terbuat dari bahan chitin. Kerangka tersebut
mengeras, kecuali pada sambungan-sambungannya antara dua ruas tubuh yang
berdekatan. Hal ini memudahkan mereka untuk bergerak
Bagian
kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing
dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada
bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi untuk P
monodon.
Bagian
kepala lainnya adalah sepasang mata majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat
digerakkan, mulut terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula)
yang kuat, sepasang sungut besar atau antena, dua pasang sungut kecil atau
antennula, sepasang sirip kepala (Scophocerit), sepasang alat pembantu rahang
(Maxilliped), dan lima pasang kaki jalan (pereopoda), kaki jalan pertama, kedua
dan ketiga bercapit yang dinamakan chela. Pada bagian dalam terdapat
hepatopankreas, jantung dan insang.
Bagian
badan tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh selaput
tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama
sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang mengalami
perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara ekor kipas terdapat
ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang
bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus yang terletak pada
ujung ruas keena.
3. Ikan Air Laut
a.
Kakap Putih (Lates calcarifer)
Jenis ikan kakap di Indonesia sangat banyak. Dari begitu
banyak jenis ikan kakap di Indonesia ada tiga suku yang cukup di kenal oleh
masyarakat, yakni suku Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku
ikan kakap ini hidup di alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di
air laut, suku Labotidae habitatnya di air payau dan suku Centropomidae
memiliki habitat yang luas yaitu dapat hidup di air laut, payau dan tawar. Ikan
kakap putih termasuk ke dalam suku Centropomidae sehingga ikan kakap putih
dapat dibudidayakan di KJA dan tambak. (Said, 2007)
Ikan kakap putih memiliki mulut yang
lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap lebih maju di
bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan
daging atau karnivora. (Sudjiharno, 1999)
Ikan kakap putih sebenarnya adalah ikan
liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan kakap putih
memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di daerah laut
yang berlumpur, berpasir, di ekosistem mangrove. Nelayan sering mendapatkan
ikan kakap putih ketika melaut. Ikan kakap yang hidup di laut lebih besar
ukurannya di bandingkan yang di pelihara di air payau atau di air tawar. Hal
itu mungkin di sebabkan karena makanannya banyak di habitat aslinya. (Kordi, 2011)
Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju daerah
habitat aslinya jiak akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang
menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang
bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih
tersebut akan beruaya ke air payau. (Mulyono, 2011)
Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup di air
tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar seperti di sawah dan
danau. Pernah ditemukan ikan kakap putih di temukan di sungai Bengawan Solo
sampai sejauh 200 km dari pantai. Di sungai Kattiong, Langnga, Pinrang,
Sulawesi Selatan pernah di jala ikan kakap putih berukuran panjang 107 cm dan
berat 40 kg. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kakap dapat juga di pelihara di air
tawar. (Budi, 2009).
b.
Kerapu
Ikan Kerapu atau
dalam bahasa inggris kerap dipanggil dengan grouper atau groper fish ini merupakan ikan yang hidup di karang dan
bebatuan. Ikan ini menjadi ikan yang cukup bernilai ekonomi yang tinggi.
berikut merupakan ulasan lebih lanjut mengenai ikan kerapu.
Ikan bernilai ekonomi tinggi ini memang sudah tidak asing lagi dimasyarakat terutama nelayan. Harga jualnya yang cukup tinggi menjadi salah satu incaran oleh para nelayan. Selain itu ikan ini memiliki prospek yang baik apa bila dibudidayakkan.
Kerapu merupakan ikan yang suka hidup karang atau bebatuan. Sering kali
ikan ini ditemukan di tengah-tengah karang atau gua-gua kecil dalam laut. Ikan
ini merupakan ikan karnivora yang biasanya yang memiliki ukuran lebih kecil
daripada ukuran tubuhnya. Namun walaupun tergolong sebagai ian karnivora, ikan
Kerapu tidak begitu aktif dalam memburu mangsanya.
Ukuran ikan ini dapat mencapai ukuran yang besar sekitar 2 meter. Namun rata-rata ikan ini ditangka oleh nelayan sebesar 20 – 100 cm. selain itu ikan ini memiliki cirikhas tubuh yang memiliki bintil-bintil pada tubuhnya. Warna ikan ini bermacam-macam, terkadanga ada yang berwarna coklat, merah, abu-abu, hitam, tergantung dari jenis ikan Kerapu. Ikan Kerapu juga dikenal dengan gaya ikan kamuflase yang baik karena dapat menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan sekitar. Selain itu ikan Kerapu memiliki duri pada siripnya yang keras dan tajam.
Ikan Kerapu juga dikenal dengan beberapa jenis. Diantarnya ialah ikan Kerapu Tikus atau sering dikenal dengan Kerapu Bebek, Ikan Kerapu Macan, dan Ikan kerapu Lumpur. Namun dari ketiga jenis ikan kerapu tersebut, ikan Kerpau Tikuslah yang memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi dibandingkan dengan kedua jenis Kerapu yang lain.
Selain itu Ikan Kerapu juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya manfaat ikan Kerapu ialah mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Selain itu Ikan Kerapu juga memiliki kandungan Omega 3, Asam Amino, V itamin B Kompleks, Taurin, dan Selenium. Namun tidak disarankan untuk mengkonsumsi ikan Kerapu dalam jumlah tinggi karena mengandung merkuri yang cukup tinggi.
Ikan Kerapu cukup mudah untuk ditemukan dibeberapa perairan
Indonesia. Seperti halnya ikan ini dapat ditemukan dipeairan Pulau Jawa, Ambom,
Sumatra, Sulawesi, Buru, dan beberapa perairan di sekitar Kalimantan.
Habitat utama ikan ini ialah Karang dan Gua yang ada dalam dasar
laut. Maka dari itu pesebaran ikan ini tergantung pada penyebaran karang yan
ada. Biasanya ikan Kerapu dapat ditemukan di kedalaman 0,5 – 3m ketika
berukuran kecil, namun setelah dewasa ikan ini akan mudah ditemukan dalam
kedalaman sekitar 7 – 40 m.
Bagi anda yang berniat untuk membudidayakan ikan ini disarankan
untuk membudidayakannya dalam perairran yang bersuhu 24-31 darajat Celcius,
salinitas antara 30 -33 ppt, kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan pH
antara 7,8 – 8.
Telur dan larvanya bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan
dewasa bersifat demersal. Habitat favorit larva dan kerapu tikus muda adalah
perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang
lamun.
Makanan Ikan Kerapu merupakan ikan-ikan kecil penghuni karang.
B. SARANA DAN PERLATAN BUDI DAYA (PEMBESARAN) IKAN KONSUMSI
Sistem
budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
sistem budidaya ikan yang berhubungan dengan daratan, dan sistem budidaya ikan
yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air
tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan
kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan
kombongan. Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana
produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana
produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan
keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi bahan dan alat.
A. Bahan
Bahan-bahan
yang diperlukan sebagai sarana produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain
benih, pakan, pupuk, air, kapur, dan obat-obatan. Berikut ini penjelasan
mengeani bahan-bahan tersebut.
1. Benih
Benih
Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan
dalam kegiatan pembudidayaan ikan. Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk
yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung
jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran minimal
100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm.
Sangat
penting untuk diketahui dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi mengenail
kualitas bibit yang baik. Kesuksesan budidaya ikan konsumsi sangat bergantung
pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko
kerugian yang akan ditanggung. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
§ Pergerakan bibit lele yang lincah, jika bibit ikan
terlihat lemas dan kurang pergerakan atau pergerakannya hanya maju mundur saja
menunjukan kualitas bibit yang kurang baik. Pergerakan yang lincah yang
dimaksud disini adalah gerakan berenang yang aktif dan sangat responsif.
§ Permukaan badan yang mulus dan warna yang cerah, jika
menemukan bibit ikan yang permukaan kulitnya lecet-lecet menunjukan bibit yang
kurang baik. Bibit ikan yang baik memilii warna tubuh cerah dan terlihat segar.
§ Memiliki kelengkapan bagian tubuh, bagian-bagian bibit
ikan yang baik adalah; badan, sirip , sungut. Semakin lengkap bagian-bagian
tubuh bibit maka semakin baik kualitas bibit tersebut.
Dalam
penyediaannya, benih dapat diperoleh dengan dua cara yaitu benih dari alam, dan
benih dari panti-panti pembenihan (Hatchery). Benih alam adalah benih yang
diperoleh oleh petani dengan cara menangkap di pantai-pantai sekitar
kolam/tambak dengan cara menyeser seperti halnya menangkap nener bandeng, benih
kakap, benih belanak, benih kerapu lumpur, benih gabus, benih toman, benih
betok, dan lain sebagainya.
Benih
ikan hasil kegiatan pembenihan di panti pembenihan (hatchery), merupakan benih
yang relatif lebih baik, karena melalui suatu tahapan-tahapan yang selektif
seperti pemilihan induk berkualitas, pemijahan induk, pemeliharaan larva dan
benih, pendederan benih, dan panen benih, dari hasil panen diperoleh benih
dilakukan sortasi dan grading sehingga diperoleh benih-benih dengan kriteria
ukuran dan biomassa yang berbeda.
2. Pakan
Pakan
adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah
pakan diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi
pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.
Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan pengelolaan pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan. adalah pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet.
3. Pupuk
Pemupukan
merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan.
Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak bisa dipertahankan atau
ditingkatkan lebih banyak lagi. Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan
tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki
struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan
alami.
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.
Fungsi unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah sebagai berikut:
§ Pupuk Urea yang mengandung unsur hara N (Nitrogen),
berfungsi membentuk hijau daun dan memperlancar proses fotosintesis
fitoplankton yang ada dalam kolam/tambak,
§ Pupuk TSP mengandung unsur hara fosfor (P2O5),
berfungsi : merangsang tumbuhnya plankton, Menambah sumber protein pada
plankton, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menjaga
kondisi kolam/tambak agar tetap stabil kesuburannya.
§ Pupuk ZA mengandung unsur hara Kalium (K2O),
berfungsi: membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil
fotosintesis, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan
menetralkan pH air.
4. Air
Air
mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus
mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang
dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan
tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air
tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari:
pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5
ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat
dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.
5. Kapur
Kapur
digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus
memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacammacam diantaranya
kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.
Tujuan
atau manfaat dari pengapuran adalah :
§
Meningkatkan pH air
dan tanah dasar perairan hingga sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki ikan
yang dibudidayakan, misalnya pH harus menjadi 7 – 8.
§ Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas
kolam/tambak menjadi tinggi
§ Meningkatkan penyediaan mineral di dalam dasar
kolam/tambak sehingga pertumbuhan pakan alami (fitoplankton) menjadi lebih
baik. Dengan mengubah atau meningkatkan pH menjadi netral atau sedikit basa
(alkalis), maka kompleks humus tanah dasar perairan menjadi lebih lancar melepaskan
mineral-mineral yang dikandungnya.
§ Memberantas hama dan penyakit ikan, yaitu sebagai
desinfektan.
§ Mengikat butir-butir lumpur halus yang melayang dalam
air sehingga air menjadi jernih.
§ Mempercepat proses penguraian bahan organik.
§ Mengikat kelebihan Karbon dioksida (CO2) yang
dihasilkan baik dari hasil penguraian bahan organik maupun dari respirasi oleh
makhluk hidup.
6. Obat obatan
Kegiatan
budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah
serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan
perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan
penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan
buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait,
dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut
dalam air, tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya
bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah
terurai.
B. Alat
Beberapa
alat yang digunakan dalam produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain (a)
penggaris (b) serokan dan lambit (c) alat sortir (d) Timbangan (e) Anco.
Berikut penjelasan mengenai beberapa alat yang digunakan dalam budidaya
pembesaran ikan konsumsi.
1.
Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur
panjang benih. Panjang benih yang diukur biasanya ada dua, yaitu panjang total
dan panjang baku. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur dari ujung ekor
sampai kepala, sedangkan panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari
pangkal ekor sampai kepala.
2. Alat Sortir
Alat ini digunakan untuk kegiatan
seleksi benih Ikan sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran ini
bertujuan mendapatkan keseragaman ukuran benih. Alat ini dapat digunakan untuk
segala jenis ikan : Lele, bawal, nila, Mas, patin, dan lain-lain.
3. Serokan atau Seser
Pada setiap kegiatan budidaya biota air,
seser selalu dibutuhkan sebagai salah satu alat yang cukup penting. Dalam
pembesaran ikan alat ini sangat mudah dioperasikan, yaitu untuk menangkap ikan
ketika sedang dipanen. Ukuran dan mata jaring seser ini bermacam-macam
tergantung jenis dan ukuran komoditas biota air yang dibudidayakan.
4. Timbangan
4. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang
berat benih ikan. Benih ikan sebelum ditebar, benih ditimbang terlebih dahulu
agar dapat ditentukan jumlah pakan tambahan yang akan diberikan. Namun,
penimbangan bukan dilakukan untuk seluruh benih, tetapi hanya contoh benihnya
saja.
5. Anco
Bentuk anco sederhana, namun fungsinya
cukup penting. Anco digunakan sebagai alat untuk memantau pertumbuhan ikan yang
kita budidayakan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan pakan ke dalam anco,
lalu anco dimasukkan ke dalam air kolam/tambak, maka dengan menunggu beberapa
saat ikan akan menghampiri pakan yang ada di dalam anco. Maka ketika anco
diangkat kumpulan ikan akan terperangkap, sehingga operator kolam/tambak akan
tahu kondisi ikan yang dipelihara baik ukuran maupun kelulusan hidupnya
C.
PENGOLAHAN PANGAN SETENGAH JADI
1. Kering
a. Kerupuk
Kerupuk ikan tenggiri
merupakan salah satu jenis kerupuk yang banyak diminati oleh para konsumen
pecinta kerupuk. Kerupuk ikan tenggiri
memang memiliki cita rasa yang khas dan sangat cocok untuk dijadikan pendamping
lauk ketika makan. Kerupuk ikan memang
renyah dan gurih meskipun dimakan secara langsung atau dimakan bersama makanan
lain juga enak.
1. 3 kg gram ikan
tenggiri, dan ambil dagingnya saja sebanyak 1,5 kg
2. 1 kg tepung
tapioka
3. 5 siung bawang
putih
4. 1 sendok makan
garam
5. ¼ sendok makan
soda kue
1. Daging ikan yang sudah dihilangkan durinya
menggunakan mesin atau secara manual bisa kamu cuci terlebih dahulu, kemudian
masukkan ke dalam mesin penggiling, dan giling daging ikan tenggiri tersebut
hingga halus.
2. Kemudian haluskan bawang putih, garam dan
soda.
3. Campurkan daging ikan dengan bumbu yang
sudah disiapkan tersebut ke dalam cobek dan ulek hingga adonan mengembang.
4. Tambahkan tepung tapioka kurang lebih 300
gram dan uleni hingga tepung tercampur rata dengan daging ikan tersebut.
5. Uleni dengan tangan hingga adonan menjadi
kenyal dan bisa dibentuk, kemudian bentuk dengan mencetaknya dengan cetakan
atau masukkan ke dalam plastik atau daun pisang.
6. Setelah itu, kukus adonan yang sudah kamu
cetak hingga matang, cara mengetahui apakah sudah matang atau tidak dengan cara
menusukkan lidi ke dalam adonan yang dikukus tersebut, kemudian jika adonan
sudah tidak lengket, kamu bisa segera mengangkatnya dari alat pengukus.
7. Diamkan adonan tersebut hingga dingin dan
mengeras, kemudian potonglah adonan tersebut tipis-tipis dengan menggunakan
pisau atau bisa menggunakan alat pemotong adonan.
9. Jika sudah kering, kamu bisa menggorengnya
secara langsung kemudian di sajikan atau dikemas ke dalam plastik, atau kamu
bisa juga menyimpannya dalam keadaan mentah dan bisa menggorengnya dikemudian
hari.
b.
Terasi
BAHAN MEMBUAT TERASI
a)
Ikan
laut (ikan tawar) 10 kg
b)
Garam
dapur sebanyak 3 kg
ALAT MEMBUAT TERASI
a)
Bak
(tong kayu) tempat penggaraman
b)
Pisau
c)
Tampah
(nyiru)
d)
Peti
Kayu (keranjang bambu)
CARA PEMBUATAN TERASI
a)
Cuci
ikan kecil-kecil atau rebon hingga menjadi bersih dan terbebas dari kotoran;
b) Masukkan ikan atau rebon ke dalam baskom penggaraman, kemudian tambahkan garam dan aduk sampai rata;
b) Masukkan ikan atau rebon ke dalam baskom penggaraman, kemudian tambahkan garam dan aduk sampai rata;
b)
Tutup
bak dan biarkan campuran antara ikan dan garam selama 1~7 hari (peragian I);
c)
Selesai
proses peragian I, kemudian dilanjutkan dengan menjemur rebon atau ikan di
terik matahari hingga setengah kering, lalu tumbuk sampai hancur (lumat),
kemudian jemur lagi. Lakukan hal tersebut hingga 2~4 hari (peragian II).
d)
Lalu
cetak dan bungkus. Apabila perlu jemur lagi baru dibungkus
c.
Abon
Bahan-bahan dan
Bumbu-bumbu:
§ 100 kg ikan
§ Ketumbar 0,3 kg
§ Bawang Merah 2 kg
§ Bawang Putih 1,6 kg
§ Garam 1,5 kg
§ Jahe 0,1 kg
§ Asam 0,9 kg
§ Laos 0,1 kg
§ Serai
§ Daun Salam
§ Gula 15 kg
§ Minyak Goreng
§ Santan Kelapa (opsional)
Langkah-langkah Membuat
Abon Ikan
1. Bersihkan ikan terlebih dahulu, buang isi perut dan cuci
sampai bersih. Selanjutnya potong melintang untuk memudahkan pengukusan.
2. Agar daging ikan mudah dipisahkan dari tulangnya, ikan
perlu dikukus.
3. Setelah matang, pisahkan daging ikan dari tulangnya lalu
tumbuk/cabik-cabik sampai menjadi serpihan halus.
4. Selanjutnya menyiapkan bumbu-bumbu, semua bumbu yang
disiapkan ditumbuk lalu dicampurkan ke daging ikan sampai tercampur rata.
5. Sipakan wajan besar, jika menggunakan santan, maka
panaskan santan sampai keluar minyaknya lalu masukkan ikan yang telah dimbumbui
tadi.
6. Opsi kedua, tuang minyak goreng ke wajan, goreng daging
ikan sampai kering dengan terus diaduk-aduk agar tidak gosong. Pastikan semua
daging terendam minyak agar diperoleh abon ikan yang kering dan renyah.
7. Tanda ikan telah matang adalah berubah warna menjadi
kuning kecoklatan.
8. Jika warna telah menunjukkan abon telah matang, angkat
wajan dan masukkan abon ke dalam alat press untuk menekan minyak keluar sampai
habis.
9. Keluarkan abon dari alat press dengan garpu, tambahkan
bawang goreng jika ingin abon lebih harum.
10. Abon yang telah dingin bisa dikemas ke dalam kantong
plastik, toples atau alat penyimpanan lain. Akan lebih awet dan tahan lama jika
dibungkus dengan pembungkus hampa udara.
d. Dendeng
BAHAN UNTUK MEMBUAT DENDENG IKAN :
1) Ikan tamban sisik
(lemuru, cucut) 20 kg
2) Gula merah 2 kg
3) Ketumbar 2 ons
4) Garam 1 kg
5) Bawang merah ½ ons
6) Bawang putih 2 ons
7) Asam jawa 7 mata
8) Lengkuas (laos)
secukupnya
PERALATAN YANG
DIPERLUKAN :
1) Pisau
2) Alas perajang
(talenan)
3) Keranjang peniris
(ayakan bambu)
4) Penghancur bumbu (cobek)
5) Ember
6) Baskom
7) Panci
8) Saringan halus
9) Tampah (nyiru)
CARA PEMBUATAN :
1) Bersihkan ikan,
buang kepala dan isi perutnya;
2) Belah dan buang
tulangnya lalu cuci. Untuk ikan yang lebih besar dan tebal iris dengan ukuran
panjang 7 cm, tebal ½ cm, dan lebar 5 cm;
3) Masukkan garam ke
dalam 3 liter air kemudian rendam ikan selama 5 jam;
4) Masak 8 liter air
sampai mendidih, masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan kemudian aduk-aduk
sampai rata;
5) Saring supaya
ampas ketumbar terpisah, kemudian dinginkan;
6) Masukkan ikan yang
sudah digarami tadi ke dalam larutan bumbu. Rendam selama ± 10 jam;
7) Tiriskan, kemudian
jemur di atas nyiru atau tampah;
8) Balik-balik ikan
tiap 4 jam sekali supaya pengeringan rata;
9) Sebelum
dihidangkan, goreng dendeng terlebih dahulu (± ½ menit) dalam minyak panas.
2.
Basah
a.
Sosis
Bahan
dan Alat Bahan :
- Ikan 500 gram,
-
Garam 13 gram,
- Bawang merah 15 gram,
- Minyak Goreng 15 gram,
- Casing (selongsong pembungkus sosis),
- Tepung Tapioka 50 gram,
- Gula Halus 7,5 gram,
- Bawang putih 3 gram,
- Lada 2 gram
Peralatan
:
Pisau, talenan, baskom, gilingan daging,
lumpang/mixer, stuffer (alat pengisi adonan kedalam casing ).
Cara
Pembuatan :
1. Bahan baku ikan yang akan digunakan dalam
pembuatan sosis harus dalam keadaan segar dan mempunyai mutu yang baik.
Selanjutnya dilakukan penyiangan untuk membuang kepala, tulang/duri,
kulit/sisik, serta lainnya. Setelah itu daging dicuci bersih.
2. Daging ikan yang didapat kemudian digiling
sehingga menghasilkan daging lumat halus. Dengan menggunakan mixer daging lumat
tersebut dicampur dengan bahan tambahan seperti tepung sebagai bahan pengisi
dan minyak sebagai fasi diskontinyu yang melembutkan tekstur. Dapat juga
ditambahkan emulsifier seperti soy protein/lesitin atau protein yang lain serta
bumbu yang sudah disiapkan. Penambahan bumbu/bahan dilakukan berturut-turut dan
sedikit demi sedikit sampai adonan tercampur homogen.
3. Adonan yang sudah homogen dimasukkan
kedalam stuffer, kemudian dimasukkan kedalam casing/selongsong sosis serta
diikat sesuai keinginan.
4. Selanjutnya direbus dengan air panas
dengan suhu 6000 C selama 15-20 menit kemudian perebusan dilanjutkan dengan
suhu 800-9000 C sampai matang kurang lebih 15 menit.
5. Sosis yang sudah matang digunting dari ikatan
benangnya, kemudian disimpan dalam tempat yang dingin. Untuk penyajian, sosis
dapat digoreng terlebih dahulu atau dicampurkan kedalam sup.
b.
Bakso
Bahan-bahan
1.
5 porsi
2. 250 gr ikan tenggiri fillet /udh dikerik
3. 100 ml air es
4. 1 butir putih telur
5. 1 sdt kaldu ayam bubuk ,bila suka
6. 1 sdm peres gula pasir
7. 1 sdt ,boleh ga pke merica
8. sesuai selera garam
9. 3 sdm tepung sagu /tapioka
Langkah
1.
Bekukan ikan dalam frizer sampai beku ,keluarkan potong2 lalu blender
dengan segelas air es dan putih telur sampai halus,
2.
Tuang ke wadah kasih gula ,garam ,kaldu bubuk ,merica aduk rata
tambahkan tepung sagu aduk searah jarum jam sampai tercampu rata,
3.
Masak air sampai mendidih , matikan kompornya .
4.
Cetak adonan bulat2 masukan ke air panas tadi lakukan sampai adonan
bakso habis
Hidupkan kompor lagi ,rebus bakso sampai ngapung ke permukaan air ,angkat tiriskan
Hidupkan kompor lagi ,rebus bakso sampai ngapung ke permukaan air ,angkat tiriskan
5.
Siap digunakan untuk campuran mie bakso ,mie ayam ,nasi goreng ,mie
goreng ,cap cay dll.
c.
Otak-otak
Bahan
·
500 gr daging ikan
yang sudah dihaluskan
·
50 gr tepung
tapioka
·
20 gr tepung terigu (1
sdm)
Bumbu-bumbu
dan bahan lain
·
1 sdt garam
·
1 sdm gula halus
·
4 siung bawang putih,
dihaluskan
·
Santan kental
secukupnya
·
½ sdt merica halus
·
1 btr putih telur
·
2 tangkai daun bawang
dipotong halus
·
Daun pisang untuk
membungkus
Cara
membuat
·
Campurkan daging ikan
dengan garam, aduk / uleni hingga merata.
·
Tambahkan putih telur,
aduk hingga rata, kemudian masukkan bawang putih, merica, gula halus campuran
tepung, uleni hingga rata.
·
Tambahkan santan
kental secukupnya uleni kembali sampai adonan kalis. Taburkan daun bawang dan
aduk kembali.
·
Ambil ½ sendok makan
adonan, dibungkus dengan daun pisang yang diolesi dengan minyak.
·
Panggang diatas api
hingga matang.
Saus kacang
·
250 gr Kacang tanah
sangrai
·
15 butir Kemiri
sangrai
·
6 buah Cabe rawit
·
15 buah Cabe
merah
·
6 sdm Cuka
·
Garam dan gula pasir
secukupnya
·
1000 ml Air
hangat
·
Semua bahan dihaluskan
dan dimasak hingga mendidih.
d. Tekwan
Bahan-bahan
- 300 gr udang
segar
- 1,5 L air
- 50 gr jamur
kuping
- 30 gr daun sedap
malam
- 300 gr bengkoang
- margarine
secukupnya
Cara Membuat
- Cincang halus
ikan tenggiri dan udang.
- Buka telur ayam,
ambil putihnya saja.
- Bersihkan dan
potong bengkoang. Umumnya akan dipotong berbentuk persegi panjang halus.
- Potong daun
seledri dan daun bawang
- Haluskan bawang
putih.
- Rebus 250 gram
udang yang telah dicincang dengan 1,5 liter air. Saring dan ambil bagian udangnya.
Air biarkan terlebih dahulu, jangan dibuang.
- Campurkan udang
rebus, ikan tenggiri, tepung sagu, putih telur, garam, dan lada.
- Haduk hingga
tercampur rata.
- Didihkan air
secukupnya, ambil adonan yang telah tercampur rata, bentuk sesuai selera. Anda
dapat langsung menggunakan tangan atau menggunakan bantuan sendok kecil.
- Masukkan dalam
rebusan air bersih, masak hingga matang. Tiriskan.
- Tumis bawang
putih yang sudah dihaluskan dengan menggunakan margarine secukupnya, tambahkan
garam dan lada. Masak hingga harum.
- Masukkan sisa 50
gram udang cincang dalam air rebusan udang. Haduk hingga udang berubah warna,
masukkan daun salam dan jamur kuping.
- Masukkan
bengkoang, daun bawang, dan potongan ikan yang sudah matang. Didihkan sebentar.
- Tuang ke dalam
mangkok bersih.
- Taburkan daun
seledri dan bawang goreng.
- Sajikan.
e. Siomay
bahan:
·
350 gr ikan
·
3 sdm tepung
kanji
·
2 butir telur
·
2 siung bawang
putih
·
1 sdt garam
·
2 batang daun
bawang
·
1 buah wortel,
cincang
·
gula secukupnya
Cara Membuat:
1. Haluskan ikan. Haluskan bawang putih dan merica bubuk.
Campur dengan semua bahan hingga jadi adonan. Tambahkan air jika terlalu padat.
Tes rasa.
2. Bentuk adonan dan bungkus dengan kulit siomai.
3. Panaskan kukusan, dan kukus siomay kurang lebih 20
menit atau hingga matang.
f. Nugget
PERSIAPAN ALAT DAN
BAHAN
Alat :
Kompor, baskom,
pisau, loyang, Talenan, Koas, Dandang, Wajan, Penggoreng, Nampan, Sendok
Bahan :
1. Bahan utama ikan
Nila 2,5 kg.
2. Tepung panir 1 kg
3. Tepung terigu 0,5
kg
3. Telur 0,5 kg
4. Tepung kanji 3
sendok
5. minyak goreng 1
liter
6. Bumbu yang
dibutuhkan :
o Garam 2 sdm
o Jahe secukupnya
o Merica 2
bungkus
o Bawang merah 10
siung
o Bawang putih 5
siung
PROSES PEMBUATAN
Tahapan proses
pembuatan :
- Ikan dibersihkan
dari sisik dan bagian dalam ikan.
- Kemudian dikuliti
dan dipisahkan daging dengan tulang.
- Masukkan tepung
terigu, tepung panir dan tepung kanji.
- Masukkan telur yang
sudah dikocok terlebih dahulu.
- Masukkan bumbu yang
dihaluskan.
- Aduk sampai rata
hingga adonan tidak lengket pada wadah/baskom
- Kemudian masukkan
ke dalam Loyang dan ratakan.
- Kukus kembali
sampai adonan tercampur dan matang.
- Setelah matang,
adonan didinginkan.
- Setelah dingin
kemudian potong-potong sesuai selera.
- Masukkan ke dalam
kocokan telur.
- Masukkan ke dalam tepung
panir hingga rata.
- Kemudian goreng
hingga warna kecoklatan
g. Pempek
Bahan :
1. 1 kg tepung sagu (kualitas baik)
2. 1 kg daging ikan tenggiri (giling
halus)
3. 250 ml air es
4. Secukupnya air bersih (rebus)
5. 1 sdt garam halus
6. 1 1/2 sdt penyedap rasa
7. Secukupnya minyak (untuk menggoreng)
Bahan kuah :
1. 3/4 liter air bersih
2. 150 gr bawang putih ( cincang halus )
3. 60 gr air asam jawa
4. 250 gr gula merah ( sisir halus )
5. 1 sdm ebi kering bubuk
Cara membuat kuah empek empek palembang :
1. Siapkan wadah, lalu masukkan air, air
asam jawa dan gula merah, rebus sampai mendidih
2. Masukkan cabe rawit, bawang putih, ebi dan
garam, lalu aduk sampai tercampur merata.
3. Angkat dari kompor, lalu biarkan hingga
menjadi hangat.
Cara membuat empek empek :
h. Siapkan wadah, lalu masukkan ikan,
garam, penyedap rasa dan air es, campur dengan daging ikan (sudah digiling),
lalu aduk sampai merata.
i.
Masukkan
tepung sedikit demi sedikit, uleni hingga adonan menjadi pas dan kalis.
j.
Ambil
secukupnya adonan pempek, lalu bentuklah dengan sesuai dengan ukuran (selera)
k. Masukkan adonan pempek yang sudah
selesai dibentuk kedalam air yang mendidih, tunggu hingga matang (mengapung),
lalu angkat dan tiriskan.
l.
Siapkan
wajan, panaskan minyak goreng, lalu goreng adonan pempek hingga matang
(cirinya: bagian kulitnya berwarna kecoklatan).
m. Angkat, lalu tiriskan.
n. Lalu potong-potong pempek goreng
tersebut.
o. Empek empek palembang siap disajikan.
h. Kornet
Bahan
Dasar :
1. 500 gram daging ikan segar
2. 9 gram garam
3. 1,5 gram nitrit
4. gula 1-2% (6 gram)
5. susu full cream 4 sdm
6. air mendidih.
Bumbu :
1. 1,5 gram merica halus
2. 1,5 gram pala halus
3. 1 buah tomat segar
4. 3 siung bawang merah
Cara
Membuat :
1. Pembuatan kornet diawali dengan proses curing atau
penggaraman. Potong-potong daging sapi menjadi ukuran kecil-kecil.
2. Setelah di potong, tambahkan garam, gula pasir dan
nitrit. Lanjutkan dengan mengaduk daging dengan tiga bumbu tadi secara merata.
3. Selanjutnya, simpan daging yang telah bersih tersebut
selama lebih kurang 24 jam agar bumbu dan garam meresap secara merata.
4. Setelah 1 hari, daging yang telah dicuring,
selanjutnya dicuci dengan air hingga bersih agar nitrit yang menempel pada daging
tidak banyak yang tertinggal.
5.
Tambahkan
merica dan pala ke dalam daging yang telah dicuring tadi. Lanjutkan dengan
memasaknya menggunakan press cooker (panci 'presto') selama 30
menit sampai empuk dan airnya habis. Kornet telah jadi dan siap digunakan untuk
pelengkap makan sehari-hari
i. Sarden
Bahan-bahan
1. 1 kg ikan sarden botan
2. 10 buah bawang merah
3. 8 siung bawang putih
4. 5 buah cabe merah
5. 4 buah tomat
6. 1 cm jahe
7. 3 lembar daun salam
8. 1 btg sere
9. 5 sdm saus tomat
10. 3 sdm gula (sesuai rasa)
11. 1 sdt garam (sesuai rasa)
12. 1 ltr air
Langkah
1. Bersihkan ikan, potong kepala, beri perasan
jeruk nipis dan garam. Biarkan 15 menit. Bersihkan lagi dengan air, tiriskan.
Potong 2 ikan jika ikannya besar, biar bumbu mudah meresap.
2. Blender semua bumbu kecuali sere dan daun
salam. Tumis bumbu, masukkan sere, daun salam. Saus tomat, gula dan garam.
Masukkan ikan, masukkan air. Aduk merata sebentar. Lalu tutup. Masak dengan api
kecil. Jangab sampai kering. Ikan jangan dibolak balik.
3.
Setelah masak, siap disantap. Bisa juga di olah dengan Tumisan bawang
bombay, cabe rawit dan potongan tomat dan kentang.Daun bawang.
0 komentar:
Posting Komentar